Sebelum
kita membahas lebih jauh mengenai berwirausaha di dalam bidang manajemen
keuangan, sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya pengertian
kewirausahaan itu sendiri, peranan
kewirausahaan dalam perekonomian, kualifikasi
dasar pengusaha yang baik atau wirausaha yang andal, ciri dan cara wirausaha
unggul.
1. Pengertian kewirausahaan
Wirausaha
(enterpreuneur) adalah seorang yang memiliki kepribadian unggul yang pantas untuk
diteladani, karena atas kemampuan sendiri dapat melahirkan suatu sumbangsih
karya untuk kemajuan kemanusiaan, yang berlandaskan pada kebenaran dan
kebaikan. Adapun kewirausahaan (enterpreuneur) adalah suatu profesi yang timbul
karena interaksi antara ilmu pengetahuan, yang dapat diperoleh dari pendidikan
formal, dengan seni yang hanya dapat digaji dari rangkaian kerja yang diberikan
dalam praktik. Oleh karena itu, seorang wirausaha melakukan kegiatan
mengorganisasikan berbagai faktor produksi, sehingga menjadi suatu kegiatan
ekonomi yang mengahasilakan laba, yang merupakan balas jasa atas ketersediaan
memiliki risiko.
Dengan
demikian, fungsi yang dilakukan oleh seorang wirausaha dalam hal ini adalah
sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi kesempatan.
2. Mengumpulkan sumber daya menusia dan
sumber daya lain.
3. Menarik investasi atau dana dari
perorangan atau lembaga keuangan.
4. Melaksanakan proses produksi atau
perdagangan.
5. Menanggung resiko.
Wirausaha
berbeda dengan manajer, meskipun keduanya juga mempunyai persamaan.
Kindleberger dalam bukunya Economic Development menyatakan, bahwa wirausaha dan
manajer sama-sama menyatukan dan mengorganisasikan faktor produksi, menetapkan
sasaran dan mengusahakan hasil akhirnya. Perbedaannya adalah bahwa manajer
mengerjakan tugas-tugas pengambilan keputusan dan pengawasan yang bersifat
rutin dibandingkan wirausaha.
Wirausaha
harus meluangkan sebagian besar waktunya untuk merencanakan kegiatan-kegiatan
bisnis. Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, kebutuhan akan
perencanaan menjadi semakin besar. Seorang wirausaha harus dapat mengelola
waktu dengan efektif, dan kunci penggunaan waktu secara efektif terletak dalam
manajemen yang lebih baik.
2. Peranan kewirausahaan dalam
perekonomian
Kegiatan
kewirausahaan dapat dilakukan dalam bidang pendidikan, bidang karier, jabatan,
dan bidang perekonomian. Kewirausahaan dalam bidang perekonomian, merupakan
setiap usaha yang berhubungan langsung dengan pemenuhan kebutuhan manusia.
Usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi ini memerlukan aktivitas dalam manusia. Usaha
pemenuhan kebutuhan ekonomi ini memerlukan aktivitas dalam bidang perekonomian,
seperti peningkatan pengetahuan berusaha dan pengembangan modal. Aktivitas
ekonomi diarahakan pada usaha menambahkan penghasilan, untuk memerlukan kebutuhan
konsumtif pengusaha dengan keluarganya ataupun denga orang-orang lain, misalnya
karyawannya, dan masyarakat sekitarnya.
Usaha
untuk mencapai keberhasilan dalam aktivitas ekonomi, diperlukan kualitas
pribadi yang kuat dan mantap dalam berusaha. Para pengusaha perlu memiliki
sikap dan kemauan yang kuat untuk bekerja, demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi
pribadi dan masyarakat. Disamping itu, harus memiliki semangat berpetualang,
berani berspekulasi, dan mengahadapi persaingan, serta mampu mendayagunakan
setiap sumber yang ada, baik material, personal maupun finansial.
Kegiatan
ekonomi dalam bidang ekonomi, bergerak dan bernaung dalam lembaga-lembaga
ekonomi yang berupa perusahaan atau pereseroan, yang bergerak dalam produksi,
jasa, dan pelayanan. Dalam memiliki bidang usaha, hendaknya kiita mengadakan
pertimbangan yang matang. Beberapa pertimbangan antara lain sebagai berikut.
1. Kecakapan berusaha yang kita miliki
belum tentu berguna bagi masyarakat disekitar kita.
2. Kesulitan dalam suatu bidang usaha
dimasa lamau belum tentu berulang dimasa depan.
3. Keberhasilan orang lain dalam suatu
bidang usaha, belum tentu mampu kita tangani.
4. Bidang usaha yang dapat berkembang
di suatu tempat, belum tentu dapat berkembang di tempat lain.
Pertimbangan
lain yang kita gunakan dalam memilih bidang usaha adalah faktor kesempatan
dalam lingkungan. Adapun kesempatan memilki bidang usaha ini dapat tersedia,
karena hal-hal berikut.
1. Membanjirkan permintaan masyarakat
dalam bidang tertentu, baik berupa barang maupun jasa.
2. Kurang saingan dalam bidang yang
kita jalankan.
3. Adanya kemampuan yang menyakinkan
untuk menyaingi usaha yang telah dilakukanorang lain.
4. Teridentifikasinya permintaan
masyarakat terhadap suatu produk, terutama dalam menghadapi hal-hal tertentu,
seperti lebaran, natal atau tahun baru.
Disamping
hal-hal diatas, perlu juga dipertimbangkan hal-hal sebagai barikut.
1. Keuntungan yang akan diperoleh.
2. Perkintaan konsumen.
3. Modal keuangan.
4. Risiko yang mungkin terjadi.
5. Jumlah tenaga kerja.
6. Bahan dan bahan mentah.
7. Kemampuan mengelola.
8. Persaingan.
9. Peralatan dan fasilitas produksi.
10. Prospek usaha di masa yang akan
datang.
11. Peraturan pemerintahan.
12. Pemasaran.
13. Transportasi dan sebagainya.
3.
Kualifikasi
dasar pengusaha yang baik atau wirausaha yang andal.
Seorang
wirausaha yang handal memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Memiliki rasa percaya diri dan sikap
mandiri yang tinggi untuk berusaha mencari penghasilan dan keuntungan melalui
perusahaan.
2. Mau dan mampu mencari dan menangkap
peluang usaha yang menguntungkan, serta melakukan apa saja yang perlu untuk
memanfaatkannya.
3. Mau dan mampu untuk bekerja keras
dan tekun dalam menghasilkan barang dan jasa, serta mencoba cara kerja yang
lebih tepat dan efisien.
4. Mau dan mampu berkomunikasi,
tawar-menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak yang besar pengaruhnya pada
kemajuan usaha, terutama para pembeli atau pelanggan.
5. Menghadapi hidup dan menangani usaha
dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
6. Mencintai kegiatan usaha dan
perusahaannya, serta lugas dan tangguh, tetapi cukup luwes dalam melindunginya.
7. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas
diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang
lain, serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha dengan risiko yang tidak
terlalu besar.
8. Berusaha mengenal dan mengendalikan
lingkungan serta menggalang kerja sama yang saling menguntungkan dengan
berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
4.
Ciri
dan cara wirausaha unggul
Adapun
ciri-ciri dan tindakan yang dilakukan oleh wirausaha unggul sebagai berukut.
1. Berani mengambil risiko yang
ditunjang oleh kemampuan untuk memperhitungkan akibatnya dan berusaha
menghindarinya.
2. Selalu berusaha mencapai dan
menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk pelanggan, pemilik, pemasok,
tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Antisipasi terhadap perubahan dan
akomodasi terhadap lingkungan.
4. Kreatif dalam mencari dan
menciptakan peluang pasar, serta dalam meningkatkan produktifitas dan
efisiensi.
5. Selalu meningkatkan keunggulan dan
citra perusahaan melalui investasi baru di berbagai bidang.
MANAJEMEN KEUANGAN WIRAUSAHA
- Manajemen Keuangan ialah cara mengelola sumber-sumber dana dan mengalokasikan dana tersebut secara efektif dan efisien dalam suatu kegiatan usaha atau bisnis.
- Tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimalkan “keuntungan” melalui perencanaan dan pengelolaan keuangan secara sistemik.
- “Keuntungan” merupakan nilai lebih yang diperoleh melalui operasi usaha, baik dalam bentuk material (uang, asset, dll) maupun non material (knowledge, skill, experience, dll).
- Manajemen Keuangan Usaha Wirausaha adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan.
- Manajemen keuangan wirausaha harus lebih simple, sederhana dan aplikatif, namun tetap dalam ketentuan yang standart dan lazim.
- Manajemen keuangan wirausaha perlu mempertimbangkan karakternya yang memiliki kecepatan perputaran dan jenis usaha yang relatif sederhana (baik dalam skala usaha maupun SDMnya).
I
.IDENTIFIKASI BIAYA-BIAYA
1.
Biaya merupakan pengeluaran guna memperoleh
manfaat.
2.
Setiap biaya adalah pengeluaran
3.
Ada juga pengeluaran yang tidak mendatangkan
manfaat
A).
BIAYA BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN
1.
Biaya Investasi
2.
Biaya Modal Kerja
B).
BIAYA BERDASARKAN KETERKAITAN DENGAN PRODUK YANG DIHASILKAN
1.
Biaya tetap
2.
Biaya variabel
II.
PROYEKSI PENDAPATAN
Sebagai hasil dari perhitungan proyeksi dan harga jual diperoleh proyeksi penerimaan pendapatan/penjualan selama jangka waktu usaha.
Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor Telur Asin
Sebagai hasil dari perhitungan proyeksi dan harga jual diperoleh proyeksi penerimaan pendapatan/penjualan selama jangka waktu usaha.
Proyeksi Produksi dan Pendapatan Kotor Telur Asin
No
|
Produk
|
Volume
|
Harga Jual
|
Penjualan 1 Bulan
|
Penjualan 1 Tahun
|
1
|
Telur Asin
|
150.000
|
800
|
120.000.000
|
1.440.000.000
|
|
TOTAL
|
|
|
120.000.000
|
1.440.000.000
|
Biasanya produksi belum
mencapai optimum pada tahun-tahun pertama. Khususnya untuk proyek atau usaha
yang baru.
Tahun
|
Kapasitas Produksi (%)
|
Volume Penjualan (Ton)
|
Nilai Penjualan (Rp)
|
Tahun 0
|
0
|
|
|
Tahun 1
|
60
|
369
|
18.432.000
|
Tahun 2
|
80
|
1.106
|
55.296.000
|
Tahun 3
|
100
|
1.835
|
96.768.000
|
Tahun 4
|
100
|
1.949
|
147.456.000
|
Tahun 5
|
100
|
1.935
|
96.768.000
|
III. SUMBER DANA
1.
Dana modal sendiri
Berasal dari pemrakarsa/pemilik proyek, investor lain maupun penyertaan dari modal ventura.
Berasal dari pemrakarsa/pemilik proyek, investor lain maupun penyertaan dari modal ventura.
2.
Pinjaman dari Pihak Ketiga
Berasal dari bank, lembaga keuangan non bank atau suplier. Pinjaman yang diberikan akan menimbulkan beban bunga. Pinjaman dari bank umumnya tidak lebih dari 65% dari kebutuhan riil.
Berasal dari bank, lembaga keuangan non bank atau suplier. Pinjaman yang diberikan akan menimbulkan beban bunga. Pinjaman dari bank umumnya tidak lebih dari 65% dari kebutuhan riil.
Catatan
:
Cara perhitungan besarnya pinjaman yang pantas dijelaskan kemudian setelah pembahasan keadaan keuangan (neraca dan R/L) usaha.
Sumber Dana :
Cara perhitungan besarnya pinjaman yang pantas dijelaskan kemudian setelah pembahasan keadaan keuangan (neraca dan R/L) usaha.
Sumber Dana :
- MODAL
SENDIRI :
Pemilik tunggal usaha terbebas daro berbagai pembiayaan. - MODAL
KERJASAMA :
- melibatkan pihak lain (pribadi/badan usaha) menjadi pemegang saham
- membagi resiko bisni dengan pihak lain
- disiplin penggunaan dana dan operasi usaha
- berbagai keutntungan
- Berbagai pembagian tugas wewenang - MODAL
PINJAMAN :
- lembaga perbankan
- Modal Ventura
- Koperasi
- Multifinance
IV.
KEADAAN KEUANGAN USAHA
Tiga Laporan Keuangan Utama :
Tiga Laporan Keuangan Utama :
1.
NERACA
Neraca adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Komponen neraca :
- Aktiva (kekayaan.harta)
- Kewajiban (utang)
- Modal (Ekuitas)
Kekayaan = Kewajiban + Modal
Net asset = Dana Pemilik
Total Asset = Passiva + Dana Pemilik
Neraca adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Komponen neraca :
- Aktiva (kekayaan.harta)
- Kewajiban (utang)
- Modal (Ekuitas)
Kekayaan = Kewajiban + Modal
Net asset = Dana Pemilik
Total Asset = Passiva + Dana Pemilik
2.
LAPORAN LABA RUGI
- Laporan rugi laba menggambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu.
- Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan
- Komponen laba/rugi :
a). Pendapatan
b). Biaya
- Laporan rugi laba menggambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu.
- Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan antara pendapatan perusahaan dengan biaya yang dikeluarkan
- Komponen laba/rugi :
a). Pendapatan
b). Biaya
3.
LAPORAN ARUS KAS
Daftar yang menggambarkan arus penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu yang digunakan sebagai alat perencanaan, pengelolaan dan pengendalian likuiditas perusahaan.
Komponen utama dalam arus kas :
a). Arus Kas Operasi : segala transaksi dan kejadian yang masuk dalam penentuan laba bersih
b). Arus kas Investasi : transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva yang tidak untuk dijual kembali
c). Arus Kas Pendanaan : transaksi yang berkaitan dengan kas didapatkan atau dikembalikan kepada pemilik modal atau kreditor
Daftar yang menggambarkan arus penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu yang digunakan sebagai alat perencanaan, pengelolaan dan pengendalian likuiditas perusahaan.
Komponen utama dalam arus kas :
a). Arus Kas Operasi : segala transaksi dan kejadian yang masuk dalam penentuan laba bersih
b). Arus kas Investasi : transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aktiva yang tidak untuk dijual kembali
c). Arus Kas Pendanaan : transaksi yang berkaitan dengan kas didapatkan atau dikembalikan kepada pemilik modal atau kreditor
Beberapa
kesukaran umum manajemen kas :
1.
Pengawasan inter yang buruk
2.
Perencanaan kas yang kurang, apabila tidak
mampu memperrkirakan kebutuhan kas, maka akan berisiko kas minus saat operasi
3.
Penyimpanan/pengalokasian dana yang tidak
tepat, misal karena memiliki kas banyak
4.
Kewalahan memberikan putang dan tidak mampu
mengendalikan tagihan
5.
Kelemahan mengendalikan biaya-biaya
V.
EVALUASI KEMAMPUAN FINANSIAL
1.
Kemampuan memnuhi kewajiban finansial kepada
pihak ketiga
2.
Kemampuan menghasilkan laba
3.
Evaluasi perputaran usaha
4.
Break even point
5.
Kriteria kelayakan investasi
Sumber
:ayu-oktavia.blogspot.com/2011/06/manajemen-keuangan-wirausaha.html
Sumber:
kulpulan-materi.blogspot.com/2012/01/kewirausahaan.html
NAMA : WELMA YUNIA SARI
KELAS : 2SA05
NPM : 17611368
TUGAS KEDUA
SOFTSKILL KEWIRAUSAHAAN
1 komentar:
Good, isinya berbobot namun disajikan dengan cara yang sederhana, sehingga mudah dipahami. Terima kasih,....sharing pengetahuannya
Posting Komentar